Title: My badtime
Author: @Fifi_CloELF
Author: @Fifi_CloELF
Pairing: YeWook
Rating: K+dibumbui sedikit T *rating yang membingungkan*
Genre: boys love, tapi
nggak eksplisit. Eeum, tentukan sendiri
laah~
Note:
eeehhm *cek sound* annyeong readers~ kangenkah sama saya? *narsis* kalau boleh
jujur sih, ini FF bergenre yaoi pertama saya. Sebenarnya saya pernah mem-posting FF ini di akun Fb saya, tapi dengan judul berbeda. Awalnya, judulnya YeWook short story. Ohoook, ohook! *batuk* author kebanyakan ngomong. jadinya batuk deh. cekidoot~~
“aish, kemana dia? Lama sekali!” gerutu
seorang namja yang kini sedang duduk di café 24 jam sambil sesekali melirik
arlojinya. Eheem, sebut saja Yesung. Kalian pasti tau siapa Yesung kan? Super
Junior. Dia adalah salah satu personil boyband terkenal itu.
30 menit kemudian...
Tampak dari kejauhan,
sesosok namja sedang berjalan mendekati Yesung.
“Ya, Ryeowook-ah!! Kau
terlambat!” protes Yesung saat namja tersebut duduk di depannya.
“mianhae hyung. Aku baru
selesai siaran Sukira.” Kata namja itu seraya membungkuk sedikit pada Yesung.
“aku hampir saja
ditumbuhi lumut saking lamanya menunggu!” Yesung masih saja kesal pada sikap
namj, eer..Ryeowook yang kurang disiplin.
“aah, Sungie. Jangan
bercanda.” Kata Ryeowook seraya ber-aegyo.
“lalu, untuk apa kau mengajakku
kemari? Ini sudah tengah malam.” Yesung mengalihkan pandangannya ke luar
jendela. Berharap Ryeowook berhenti ber-aegyo.
“Jadwal Super Junior
selalu penuh. Jarang-jarang aku bisa berduaan denganmu. Makanya, malam ini
hanya mau kuhabiskan bersama orang yang paling kusayangi. Itu kau, Kim
Jongwoon.” Ryeowook menatap teduh mata Yesung sambil menopang kepalanya dengan
tangannya.
PLAAK!
“appo!” Ryeowook meringis
kesakitan sambil mengusap pipinya yang baru saja ditampar Yesung.
“bersikap sopanlah
padaku. Kau lebih muda 3 tahun dariku!” kata Yesung yang masih mengepalkan
tangannya tanpa rasa iba pada Ryeowook.
“hyung~ ayolah. Apa kau
tidak tau, aku mengajakmu kesini bukan sebagai adik pada kakaknya...”
“lalu apa?” potong Yesung
dingin, sedikitpun namja beriris onyx itu tidak melirik namja di depannya.
“kau jahat sekali padaku.
hiiks,..” Ryeowook menangis terisak. Ya, akhir-akhir ini Yesung memang terlalu
dingin padanya. Sekalipun mereka sedang berada di tengah konser, Yesung sama
sekali tidak mendekati Ryeowook. Sekarang, Yesung lebih dekat bersama Kyuhyun.
Bukan Ryeowook lagi. “uljima!! Telingaku tidak dirancang untuk mendengar
tangisan cempreng itu!!” bentak Yesung marah yang malah membuat tangisan
Ryeowook semakin keras. “kubilang jangan menangis!! Cengeng sekali jadi
namja!!” Yesung memelototi Ryeowook.
Ryeowook sempat
mengucapkan sebuah kata untuk Yesung, “jahat.” Lalu, Ryeowook pergi
meninggalkan Yesung diiringi butiran bening yang terus turun tanpa henti dari
mata hazel-nya.
___oO0Oo___
Pagi yang cerah, semalam
Ryeowook tidak bisa tidur karena Yesung. Semalaman dia menangis, menangis, dan
menangis. Menangisi sikap Yesung yang menurutnya sangat tidak setia kawan.
“Yesuung~” berkali-kali
Ryeowook memanggil nama itu, namun orang yang dimaksud tak kunjung menemuinya.
Malah, yang datang bukan Yesung, tapi Sungmin.
“ada apa, Ryeowookie?”
tanya Sungmin saat sudah tiba di tempat Ryeowook, balkon kamarnya.
“ah, gwenchanna hyung.
Hanya saja...” Ryeowook menggantung kalimatnya sambil membersihkan sisa-sisa
air matanya.
“teruskan.” Sungmin
menyadari mata Ryeowook menghitam dan bengkak, tapi dia tidak ingin membuat
enternal magnae ini bertambah sedih.
“hanya saja...” Ddrrt~...
Ddrrt~... ponsel Ryeowook bergetar, akhirnya Ryeowook terbebas dari keharusan
melanjutkan kalimatnya.
“telepon?” tanya Sungmin
penasaran. Segera saja Ryeowook menyentuh layar smart phone itu. Sms, dari
Yesung.
“bukan, tapi sms.”
From: Yesungie
“temui aku di taman belakang.
Sekarang. Jangan beritau siapa-siapa. Hanya kau!”
“nugu?”
“ah, ini. Dari...operator.
Oh, mian hyung, aku harus pergi.” Ryeowook meninggalkan Sungmin sendirian di
balkon kamarnya. Berjalan tergesa-gesa menuju taman belakang.
Dari kejauhan, terlihat
seseorang berambut merah sedang duduk sambil sesekali meremas saputangan
ditangannya. Tentu saja, Ryeowook yang melihat orang itu langsung berlari
menghampirinya dengan wajah gembira.
“hyuung,” panggil Ryeowook
senang. Bukan senyum manis yang diterimanya, melainkan.,,..
DUUAAK!!
Yesung meninju perut Ryeowook
sampai namja mungil itu terjerembab ke tanah sambil memegangi perutnya.
“Aaakh,~” Ryeowook meringis
kesakitan.
“Kau mau tau kenapa aku
melakukan ini?!” bentak Yesung.
Ryeowook hanya mengangguk
pelan lalu berdiri mensejajarkan posisi dengan namja didepannya.
“AKU MEMBENCIMU!” lalu Yesung
pergi meninggalkan Ryeowook.
“Yesuuung hyung..”
panggil Ryeowook lirih, namun Yesung tak menoleh.
>>skip time
“apa salahku? Kenapa Yesung
berbuat seperti itu padaku? hiks,.. jika aku memang punya salah, kenapa Yesung
tidak bilang langsung pad...eh?” Ryeowook masih menangis sambil memegang
saputangan yang tadi pagi dipegang Yesung. Perutnya masih terasa perih, hatinya
terluka.
Dilain tempat,
“Yesung-ya! Wookie mana?
Dia tak ikut makan?” tanya Leeteuk pada Yesung yang masih asyik bermain dengan
Kkoming. Yesung menoleh, lalu menggeleng kencang.
“bagaimana kau tidak tau?
Hah? Cepat cari dia?!”
“shireo! Cari saja
sendiri.” Jawab Yesung santai.
“kau sedang bermasalah
dengannya?” tanya Eunhyuk sopan.
“ITU URUSANKU!! KAU TIDAK
PERLU TAU!!” Yesung membentak Eunhyuk sangat keras. Eunhyuk menangis dan
bersembunyi dibalik punggung Donghae.
BRAAAK!!
Pintu ruang makan ditutup
Yesung dengan sangat kencang. Marah, kesal, benci, kasihan,.. semua berkecamuk
di dalam hati Yesung. Entah apa yang merasukinya hingga berani berbuat seperti
itu, yang jelas, untuk beberapa waktu kedepan dia tidak ingin Ryeowook muncul
di depan matanya.
“TIDAK SOPAN!!” Teriak
Leeteuk saat Yesung sudah menjauh dari pintu.
Hendak pergi kemanakah Yesung?
Menjauhi dorm, menjauhi namja bernama Kim Ryeowook. Walaupun ia tidak tau pasti
Ryeowook ada dimana, tapi dia yakin pasti Ryeowook ada di dorm. Yesung berlari
sekencang-kencangnya. Dia baru menghentikan langkah kakinya saat dia berada di
tempat yang sangat sunyi. Sepi. Tempat yang selalu didatanginya bersama Ryeowook
jika ada waktu. Yesung memejamkan mata. Berusaha mengusir ingatan saat-saat
indah bersama Ryeowook.
Yesung mengedarkan
pandangan dengan matanya yang merah akibat menangis.
"ya tuhan!!” mata
namja itu terbelalak kaget, tidak percaya dengan apa yang ada di depannya. Ternyata
dugaannya salah. Ryeowook tidak sedang berada di dorm.
BUUGH! Seseorang yang
sudah tidak asing lagi dimata Yesung sedang di keroyok habis-habisan oleh
beberapa namja yang rata-rata berperawakan besar, bertato & menyeramkan.
“KIM RYEOWOOK!!” spontan,
Yesung berlari menghampiri Ryeowook yang sudah tidak sadarkan diri.
“Wah, beruntung sekali
hari ini. Dua artis papan atas. Hey, Yesung!! Berikan uangmu!” kata seorang
diantara mereka.
“aku tidak bawa. ”
Jawabnya santai.
“CEPAT BERIKAN UANGMU?!!”
Bentak satunya lagi sambil melayangkan kepalan tangannya ke wajah Yesung.
Respons Yesung kalah cepat. Dengan mudahnya, tangan itu mendarat mulus di
pipinya. Oh, jangan lupakan darah di sudut bibirnya.
“aku tidak bawa uang.
Hanya nyawa.” Yesung yang masih mengusap bibirnya.
“Aaakh, jangan bohong!!” salah satu namja yang
bertubuh paling besar mencengkram kerah baju Yesung erat. Lalu mengangkatnya
sampai Yesung tercekik.
“ukh,..ookh,...lep,...lepaskan,
uugh, lepaskan aku.” Yesung mencoba berontak, namun tenaganya kurang untuk
melawan namja bertubuh lebih besar 2X lipat dari badan Siwon. *Wooaw*
Beberapa detik, menit.
Wajah Yesung mulai membiru tanda kekurangan darah. Dan cengkraman preman itu sudah
naik ke leher Yesung, bukan kerah baju lagi. Sedangkan yang dua, mereka dengan
membabi buta mengeroyoki Ryeowook, lagi.
BRUUUK!!
Yesung, pingsan (Ryeowook
juga, dari tadi). Sementara ketiga preman itu mulai menggeledah kantong celana
dua artis itu. Ketemu. Mereka menemukan dua ponsel hadiah dari SMEnt. hanya
itu, tidak ada yang lain. Lalu, mereka pergi meninggalkan YeWook yang tak
sadarkan diri.
“aakh, di-dimana ini?” Yesung bangun dan
mengerjap-kerjapkan matanya menyesuaikan pandangannya dengan keadaan.
“gwenchannayo, Yesung-ah?”
tanya seseorang cemas. Yesung menoleh, menangkap sosok KangTeuk & EunHae
sedang berdiri memandanginya cemas.
“kenapa aku disini? Ryeowook,
dimana dia?” Yesung balik bertanya.
“tadi sore ada seorang
ELF yang menemukanmu tergeletak di dekat danau. Lalu, ia pergi ke dorm untuk
mengabarkannya pada kami. Apa yang sebenarnya terjadi?” terang Kangin yang
diakhiri pertanyaan.
“Ryeowook dimana?” Yesung
mendesak.
“di-dia, dia...” jawab
Eunhyuk terbata-bata. Dia tidak mampu mengatakannya pada hyung-nya itu.
Spontan, Yesung yang
khawatir akan keadaan Ryeowook langsung mencabut infus ditangannya dan berlari
keluar ruangan.
Memeriksa satu persatu
ruangan yang ada disana. Setelah beberapa pintu, akhirnya ia menemukan
Ryeowook, KyuMin & ShinWon.
“RYEOWOOK!!” Yesung
menghambur masuk. Air matanya sudah jatuh sedari tadi, keempat temannya hanya
memandang sedih kearah YeWook.
“WOOKIE, IREONA!! Ireona,
chagi!” Yesung menepuk pelan pipi namja bernama Ryeowook itu. Namun tak ada
reaksi.
“Yesung~” panggil Kyuhyun
sambil menundukkan kepalanya. Yesung menoleh, menatap sayu kearah empat
temannya. “Ryeowook, Ryeowook...” Kyuhyun menggantung kalimatnya. Menghela
napas berat, dan melanjutkannya. “dia koma.”
“MWO? WAEYO?!” mata
Yesung membulat kaget.
“tubuhnya babak belur.”
Jawab seseorang diantara KyuMin & ShinWon. Yang jelas, suara itu terdengar
begitu memilukan.
Seminggu kemudian..
Situation: at YeWook’s room, door locked. Yesung
sedang berdiri di balkon. Ryeowook masih terbaring lemah di kasurnya.
“Sungie hyung..” panggil
Ryeowook lirih.
“ada apa, hmm?” jawab
Yesung ramah lalu berjalan mendekati kasur tempat Ryeowook berbaring.
“lapaaar~...” jawabnya
manja.
“ooh, kau lapar? Mau
makan apa?”
“mau, kamu.”
BLUSH Wajah Yesung
bersemu merah.
“m, mwo? Aku?” tanya
Yesung sambil menunjuk dirinya sendiri.
“he’eh.” Jawab Ryeowook
disertai anggukan lembut.
“kau, kau sedang sakit.
Shireo!” Yesung membelakangi kasur, membelakangi Ryeowook. Tampak jelas,
wajahnya menahan nafsu untuk tidak melakukan ‘itu’ saat namja di kasur itu
sedang sakit.
“Sungie...” panggil
Ryeowook lebih ‘mesra’. Yesung berbalik lagi, melihat wajah Ryeowook
lekat-lekat. “ke, kenapa kau, kenapa kau menatapku seperti itu?” tanya Ryeowook
gugup.
“maafkan aku, waktu itu
aku terbawa emosi.” Terang Yesung tiba-tiba.
“Bisa jelaskan padaku
kenapa kau meninju perutku?”
Bukannya menjawab, Yesung
malah menenggelamkan wajahnya ke dada mungil Ryeowook, berbaring diatasnya.
“jangan bicarakan itu.”
Bisik Yesung ke telinga Ryeowook yang hanya berjarak 2 sentimeter dari
bibirnya.
“Ugh, hyung~ hentikan.
Ugh.. appo! Appo, hyung.” Ryeowook mencoba memindahkan tubuh Yesung yang amat
sangat berat dari tubuhnya yang mungil. Namun, tenaganya tidak cukup. Ditambah,
sekarang dia sedang sakit.
“aaaah~ mianhae
Ryeowookie nae chagi. Jeongmal mianhae.” Yesung meminta maaf dengan menambahkan
‘nae chagi’ dalam kalimatnya.
“wae, waeyo kau
memanggilku nae chagi, hyung?” tanya Ryeowook dengan wajah bersemu merah (juga?
-,-)
“Ryeowook, aku minta
maaf.”
“ha?”
“waktu itu aku
benar-benar marah padamu. Tapi, sekarang aku tau. Kau sama sekali tidak ada
hubungannya dengan masalahku.”
“ap, apa yang kau
bicarakan?”
“aku, waktu itu sedang
marah karena album foto keluargaku hilang. Makanya, kukira kau yang membuatnya
hilang. Karena itu... aku bilang ‘aku membencimu’ aku benar-benar minta maaf.
maukah kau memaafkanku?” jelas Yesung panjang x lebar = Lega *abaikan*
“ne, tapi berjanjilah
padaku kau tidak akan melakukan itu lagi.”
“ok, mulai sekarang aku
hanya akan membuatmu bahagia.” Itulah kata terakhir Yesung sebelum menempelkan
bibirnya pada bibir Ryeowook. Lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar