Sabtu, 06 Oktober 2012

[Oneshoot] My Badtime


Title: My badtime
Author: @Fifi_CloELF
Pairing: YeWook
Rating: K+dibumbui sedikit T *rating yang membingungkan*
Genre: boys love, tapi nggak eksplisit. Eeum, tentukan sendiri laah~
Note: eeehhm *cek sound* annyeong readers~ kangenkah sama saya? *narsis* kalau boleh jujur sih, ini FF bergenre yaoi pertama saya. Sebenarnya saya pernah mem-posting FF ini di akun Fb saya, tapi dengan judul berbeda. Awalnya, judulnya YeWook short story. Ohoook, ohook! *batuk* author kebanyakan ngomong. jadinya batuk deh. cekidoot~~



 “aish, kemana dia? Lama sekali!” gerutu seorang namja yang kini sedang duduk di cafĂ© 24 jam sambil sesekali melirik arlojinya. Eheem, sebut saja Yesung. Kalian pasti tau siapa Yesung kan? Super Junior. Dia adalah salah satu personil boyband terkenal itu.

30 menit kemudian...
Tampak dari kejauhan, sesosok namja sedang berjalan mendekati Yesung.
“Ya, Ryeowook-ah!! Kau terlambat!” protes Yesung saat namja tersebut duduk di depannya.
“mianhae hyung. Aku baru selesai siaran Sukira.” Kata namja itu seraya membungkuk sedikit pada Yesung.
“aku hampir saja ditumbuhi lumut saking lamanya menunggu!” Yesung masih saja kesal pada sikap namj, eer..Ryeowook yang kurang disiplin.
“aah, Sungie. Jangan bercanda.” Kata Ryeowook seraya ber-aegyo.
“lalu, untuk apa kau mengajakku kemari? Ini sudah tengah malam.” Yesung mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Berharap Ryeowook berhenti ber-aegyo.
“Jadwal Super Junior selalu penuh. Jarang-jarang aku bisa berduaan denganmu. Makanya, malam ini hanya mau kuhabiskan bersama orang yang paling kusayangi. Itu kau, Kim Jongwoon.” Ryeowook menatap teduh mata Yesung sambil menopang kepalanya dengan tangannya.

PLAAK!
“appo!” Ryeowook meringis kesakitan sambil mengusap pipinya yang baru saja ditampar Yesung.
“bersikap sopanlah padaku. Kau lebih muda 3 tahun dariku!” kata Yesung yang masih mengepalkan tangannya tanpa rasa iba pada Ryeowook.
“hyung~ ayolah. Apa kau tidak tau, aku mengajakmu kesini bukan sebagai adik pada kakaknya...”
“lalu apa?” potong Yesung dingin, sedikitpun namja beriris onyx itu tidak melirik namja di depannya.
“kau jahat sekali padaku. hiiks,..” Ryeowook menangis terisak. Ya, akhir-akhir ini Yesung memang terlalu dingin padanya. Sekalipun mereka sedang berada di tengah konser, Yesung sama sekali tidak mendekati Ryeowook. Sekarang, Yesung lebih dekat bersama Kyuhyun. Bukan Ryeowook lagi. “uljima!! Telingaku tidak dirancang untuk mendengar tangisan cempreng itu!!” bentak Yesung marah yang malah membuat tangisan Ryeowook semakin keras. “kubilang jangan menangis!! Cengeng sekali jadi namja!!” Yesung memelototi Ryeowook.
Ryeowook sempat mengucapkan sebuah kata untuk Yesung, “jahat.” Lalu, Ryeowook pergi meninggalkan Yesung diiringi butiran bening yang terus turun tanpa henti dari mata hazel-nya.


___oO0Oo___

Pagi yang cerah, semalam Ryeowook tidak bisa tidur karena Yesung. Semalaman dia menangis, menangis, dan menangis. Menangisi sikap Yesung yang menurutnya sangat tidak setia kawan.
“Yesuung~” berkali-kali Ryeowook memanggil nama itu, namun orang yang dimaksud tak kunjung menemuinya. Malah, yang datang bukan Yesung, tapi Sungmin.
“ada apa, Ryeowookie?” tanya Sungmin saat sudah tiba di tempat Ryeowook, balkon kamarnya.
“ah, gwenchanna hyung. Hanya saja...” Ryeowook menggantung kalimatnya sambil membersihkan sisa-sisa air matanya.
“teruskan.” Sungmin menyadari mata Ryeowook menghitam dan bengkak, tapi dia tidak ingin membuat enternal magnae ini bertambah sedih.
“hanya saja...” Ddrrt~... Ddrrt~... ponsel Ryeowook bergetar, akhirnya Ryeowook terbebas dari keharusan melanjutkan kalimatnya.
“telepon?” tanya Sungmin penasaran. Segera saja Ryeowook menyentuh layar smart phone itu. Sms, dari Yesung.
“bukan, tapi sms.”

From: Yesungie
“temui aku di taman belakang. Sekarang. Jangan beritau siapa-siapa. Hanya kau!”

“nugu?”
“ah, ini. Dari...operator. Oh, mian hyung, aku harus pergi.” Ryeowook meninggalkan Sungmin sendirian di balkon kamarnya. Berjalan tergesa-gesa menuju taman belakang.
Dari kejauhan, terlihat seseorang berambut merah sedang duduk sambil sesekali meremas saputangan ditangannya. Tentu saja, Ryeowook yang melihat orang itu langsung berlari menghampirinya dengan wajah gembira.
“hyuung,” panggil Ryeowook senang. Bukan senyum manis yang diterimanya, melainkan.,,..
DUUAAK!!
Yesung meninju perut Ryeowook sampai namja mungil itu terjerembab ke tanah sambil memegangi perutnya.
“Aaakh,~” Ryeowook meringis kesakitan.
“Kau mau tau kenapa aku melakukan ini?!” bentak Yesung.
Ryeowook hanya mengangguk pelan lalu berdiri mensejajarkan posisi dengan namja didepannya.
“AKU MEMBENCIMU!” lalu Yesung pergi meninggalkan Ryeowook.
“Yesuuung hyung..” panggil Ryeowook lirih, namun Yesung tak menoleh.

>>skip time
“apa salahku? Kenapa Yesung berbuat seperti itu padaku? hiks,.. jika aku memang punya salah, kenapa Yesung tidak bilang langsung pad...eh?” Ryeowook masih menangis sambil memegang saputangan yang tadi pagi dipegang Yesung. Perutnya masih terasa perih, hatinya terluka.

Dilain tempat,
“Yesung-ya! Wookie mana? Dia tak ikut makan?” tanya Leeteuk pada Yesung yang masih asyik bermain dengan Kkoming. Yesung menoleh, lalu menggeleng kencang.
“bagaimana kau tidak tau? Hah? Cepat cari dia?!”
“shireo! Cari saja sendiri.” Jawab Yesung santai.
“kau sedang bermasalah dengannya?” tanya Eunhyuk sopan.
“ITU URUSANKU!! KAU TIDAK PERLU TAU!!” Yesung membentak Eunhyuk sangat keras. Eunhyuk menangis dan bersembunyi dibalik punggung Donghae.
BRAAAK!!
Pintu ruang makan ditutup Yesung dengan sangat kencang. Marah, kesal, benci, kasihan,.. semua berkecamuk di dalam hati Yesung. Entah apa yang merasukinya hingga berani berbuat seperti itu, yang jelas, untuk beberapa waktu kedepan dia tidak ingin Ryeowook muncul di depan matanya.
“TIDAK SOPAN!!” Teriak Leeteuk saat Yesung sudah menjauh dari pintu.
Hendak pergi kemanakah Yesung? Menjauhi dorm, menjauhi namja bernama Kim Ryeowook. Walaupun ia tidak tau pasti Ryeowook ada dimana, tapi dia yakin pasti Ryeowook ada di dorm. Yesung berlari sekencang-kencangnya. Dia baru menghentikan langkah kakinya saat dia berada di tempat yang sangat sunyi. Sepi. Tempat yang selalu didatanginya bersama Ryeowook jika ada waktu. Yesung memejamkan mata. Berusaha mengusir ingatan saat-saat indah bersama Ryeowook.
Yesung mengedarkan pandangan dengan matanya yang merah akibat menangis.
"ya tuhan!!” mata namja itu terbelalak kaget, tidak percaya dengan apa yang ada di depannya. Ternyata dugaannya salah. Ryeowook tidak sedang berada di dorm.

BUUGH! Seseorang yang sudah tidak asing lagi dimata Yesung sedang di keroyok habis-habisan oleh beberapa namja yang rata-rata berperawakan besar, bertato & menyeramkan.
“KIM RYEOWOOK!!” spontan, Yesung berlari menghampiri Ryeowook yang sudah tidak sadarkan diri.
“Wah, beruntung sekali hari ini. Dua artis papan atas. Hey, Yesung!! Berikan uangmu!” kata seorang diantara mereka.
“aku tidak bawa. ” Jawabnya santai.
“CEPAT BERIKAN UANGMU?!!” Bentak satunya lagi sambil melayangkan kepalan tangannya ke wajah Yesung. Respons Yesung kalah cepat. Dengan mudahnya, tangan itu mendarat mulus di pipinya. Oh, jangan lupakan darah di sudut bibirnya.
“aku tidak bawa uang. Hanya nyawa.” Yesung yang masih mengusap bibirnya.
 “Aaakh, jangan bohong!!” salah satu namja yang bertubuh paling besar mencengkram kerah baju Yesung erat. Lalu mengangkatnya sampai Yesung tercekik.
“ukh,..ookh,...lep,...lepaskan, uugh, lepaskan aku.” Yesung mencoba berontak, namun tenaganya kurang untuk melawan namja bertubuh lebih besar 2X lipat dari badan Siwon. *Wooaw*
Beberapa detik, menit. Wajah Yesung mulai membiru tanda kekurangan darah. Dan cengkraman preman itu sudah naik ke leher Yesung, bukan kerah baju lagi. Sedangkan yang dua, mereka dengan membabi buta mengeroyoki Ryeowook, lagi.
BRUUUK!!
Yesung, pingsan (Ryeowook juga, dari tadi). Sementara ketiga preman itu mulai menggeledah kantong celana dua artis itu. Ketemu. Mereka menemukan dua ponsel hadiah dari SMEnt. hanya itu, tidak ada yang lain. Lalu, mereka pergi meninggalkan YeWook yang tak sadarkan diri.

 “aakh, di-dimana ini?” Yesung bangun dan mengerjap-kerjapkan matanya menyesuaikan pandangannya dengan keadaan.
“gwenchannayo, Yesung-ah?” tanya seseorang cemas. Yesung menoleh, menangkap sosok KangTeuk & EunHae sedang berdiri memandanginya cemas.
“kenapa aku disini? Ryeowook, dimana dia?” Yesung balik bertanya.
“tadi sore ada seorang ELF yang menemukanmu tergeletak di dekat danau. Lalu, ia pergi ke dorm untuk mengabarkannya pada kami. Apa yang sebenarnya terjadi?” terang Kangin yang diakhiri pertanyaan.
“Ryeowook dimana?” Yesung mendesak.
“di-dia, dia...” jawab Eunhyuk terbata-bata. Dia tidak mampu mengatakannya pada hyung-nya itu.
Spontan, Yesung yang khawatir akan keadaan Ryeowook langsung mencabut infus ditangannya dan berlari keluar ruangan.
Memeriksa satu persatu ruangan yang ada disana. Setelah beberapa pintu, akhirnya ia menemukan Ryeowook, KyuMin & ShinWon.
“RYEOWOOK!!” Yesung menghambur masuk. Air matanya sudah jatuh sedari tadi, keempat temannya hanya memandang sedih kearah YeWook.
“WOOKIE, IREONA!! Ireona, chagi!” Yesung menepuk pelan pipi namja bernama Ryeowook itu. Namun tak ada reaksi.
“Yesung~” panggil Kyuhyun sambil menundukkan kepalanya. Yesung menoleh, menatap sayu kearah empat temannya. “Ryeowook, Ryeowook...” Kyuhyun menggantung kalimatnya. Menghela napas berat, dan melanjutkannya. “dia koma.”
“MWO? WAEYO?!” mata Yesung membulat kaget.
“tubuhnya babak belur.” Jawab seseorang diantara KyuMin & ShinWon. Yang jelas, suara itu terdengar begitu memilukan.

Seminggu kemudian..
Situation: at YeWook’s room, door locked. Yesung sedang berdiri di balkon. Ryeowook masih terbaring lemah di kasurnya.
“Sungie hyung..” panggil Ryeowook lirih.
“ada apa, hmm?” jawab Yesung ramah lalu berjalan mendekati kasur tempat Ryeowook berbaring.
“lapaaar~...” jawabnya manja.
“ooh, kau lapar? Mau makan apa?”
“mau, kamu.”
BLUSH Wajah Yesung bersemu merah.
“m, mwo? Aku?” tanya Yesung sambil menunjuk dirinya sendiri.
“he’eh.” Jawab Ryeowook disertai anggukan lembut.
“kau, kau sedang sakit. Shireo!” Yesung membelakangi kasur, membelakangi Ryeowook. Tampak jelas, wajahnya menahan nafsu untuk tidak melakukan ‘itu’ saat namja di kasur itu sedang sakit.
“Sungie...” panggil Ryeowook lebih ‘mesra’. Yesung berbalik lagi, melihat wajah Ryeowook lekat-lekat. “ke, kenapa kau, kenapa kau menatapku seperti itu?” tanya Ryeowook gugup.
“maafkan aku, waktu itu aku terbawa emosi.” Terang Yesung tiba-tiba.
“Bisa jelaskan padaku kenapa kau meninju perutku?”
Bukannya menjawab, Yesung malah menenggelamkan wajahnya ke dada mungil Ryeowook, berbaring diatasnya.
“jangan bicarakan itu.” Bisik Yesung ke telinga Ryeowook yang hanya berjarak 2 sentimeter dari bibirnya.
“Ugh, hyung~ hentikan. Ugh.. appo! Appo, hyung.” Ryeowook mencoba memindahkan tubuh Yesung yang amat sangat berat dari tubuhnya yang mungil. Namun, tenaganya tidak cukup. Ditambah, sekarang dia sedang sakit.
“aaaah~ mianhae Ryeowookie nae chagi. Jeongmal mianhae.” Yesung meminta maaf dengan menambahkan ‘nae chagi’ dalam kalimatnya.
“wae, waeyo kau memanggilku nae chagi, hyung?” tanya Ryeowook dengan wajah bersemu merah (juga? -,-)
“Ryeowook, aku minta maaf.”
“ha?”
“waktu itu aku benar-benar marah padamu. Tapi, sekarang aku tau. Kau sama sekali tidak ada hubungannya dengan masalahku.”
“ap, apa yang kau bicarakan?”
“aku, waktu itu sedang marah karena album foto keluargaku hilang. Makanya, kukira kau yang membuatnya hilang. Karena itu... aku bilang ‘aku membencimu’ aku benar-benar minta maaf. maukah kau memaafkanku?” jelas Yesung panjang x lebar = Lega *abaikan*
“ne, tapi berjanjilah padaku kau tidak akan melakukan itu lagi.”
“ok, mulai sekarang aku hanya akan membuatmu bahagia.” Itulah kata terakhir Yesung sebelum menempelkan bibirnya pada bibir Ryeowook. Lama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar