Sabtu, 06 Oktober 2012

[Oneshoot] I'm Sorry


Tittle: I’m Sorry
Author: @Fifi_CloELF
Type:: Oneshoot
Cast: Kim Jongwoon ( Kim Yesung//namja//Wookie’s brother), Park Hyo Hyun (Hyo Hyun//yeoja// Yesung’s friend)
Support cast: Kim Ryeowook (Wookie//namja// Yesung’s brother)
Genre: mollaseo? Reader tentukan sendiri...
Note: semuanya Yesung POV, hehe.. buat reader, tolong tinggalkan jejak kalian ya, gomawo^^
~Happy Reading~
=============

Akhirnya, setelah kuliah seharian, sampai juga di gang rumahku yang berada tidak jauh dari sungai Han. Dari kejauhan, aku melihat sosok gadis yang sedang duduk disebuah bangku kayu yang panjang sambil menggosokan kedua telapak tangannya. Gumpalan asap keluar dari mulutnya seiring nafas yang dihembuskannya. Terang saja, dia menunggu ditengah rintik salju yang perlahan tapi pasti mulai menyelimuti kota Seoul. Kupercepat langkahku menuju rumah, berharap gadis itu tidak melihatku.
“Yesung!” aku berlari semakin cepat, semakin keras juga gadis itu meneriakiku.
“KIM YESUNG!!” menyerah. Kali ini aku cukup berbaik hati padanya.
“untuk apa kau kemari?” tanyaku dingin. Sebenarnya aku tau, pasti dia ingin minta maaf atas kejadian yang merenggut nyawa adikku dua tahun lalu.
“jebal, terimalah permohonan maafku. Waktu itu aku benar-benar tidak sengaja.” Inilah kegiatan ‘rutinnya’ setiap aku pulang kuliah. Menemuiku untuk meminta maaf.
Aku meninggalkannya sendiri dan berjalan masuk kerumah. Kukunci pintu dan menghempaskan tubuhku ke sofa depan tv.
“Yesuuung~~..hiks..” gadis itu terus menangis memanggil namaku dari luar.
Tidak! Tidak lagi. Aku tidak mau memaafkannya. Tidak mau dan tidak akan pernah. Sekarang aku hidup sebatang kara, tanpa ada orang yang menemaniku dirumah yang sunyi ini. Sungguh sakit hati ini, seluruh orang-orang terdekatku telah pergi, selamanya. Dan takkan pernah kembali walaupun aku menangis bertahun-tahun mengharapkan mereka semua kembali padaku.

Keesokan harinya..
Aku bersiap-siap pergi ke kampus. Tinggal pakai sepatu, sepatu bulu domba. Ya, musim dingin. Musim yang sangat tidak kusukai karena terlalu dingin dan tidak menyenangkan. Huufft, bahkan aku harus memakai 2 jaket, itu membuatku tidak bebas bergerak.
Saat membuka pintu dan  menapakkan kakiku keluar ambang batas pintu, aku merasakan menginjak jaket tebal. Aku menundukkan kepala dan—
“OMONA!!!” te-ternyata dia, Hyo Hyun gadis yang semalam meminta maaf padaku.
“dingin.” Jawabnya lirih. Lalu aku membawanya masuk kedalam rumah.
“Hey apa kau sudah gila?! Apa semalaman kau berada diluar sana?!”
“ne. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri, aku tidak akan meninggalkan tempat ini sebelum mendapat maaf darimu.”
“Huh!”  aku pergi meninggalkannya. Yap, meninggalkannya sendirian dirumahku.
APA ITU MASUK AKAL?! Seorang namja membawa masuk yeoja lemah dan membiarkannya begitu saja?? Tanpa sadar, ada sepasang tangan melingkar di dadaku. Dingin sekali tangan ini.
“maafkan aku.” Bisiknya lirih. Suaranya lemas sekali.
Aku menyentuh tangannya dan.......
“SUDAH BERAPA KALI KUBILANG?! SAMPAI KAPANPUN AKU TIDAK AKAN MAU MEMAAFKANMU!!”

::::Flashback, 2 years ago:::::
Pagi yang cerah. Hari ini ada kelas musik! Yay, pelajaran kesukaanku. Aku segera bangun dan siap-siap ke sekolah. Dimana buku milikku? Hilang!
“Wookie?! Dimana kau sembunyikan buku lagu-ku?” aku mengguncag tubuh adikku yang masih tertidur pulas dalam posisi telentang (?).
“hmm?” dia bangun sambil mengucek-ucek matanya.
“buku lagu punyaku mana?”
“ha? Buku lagu?” dia diam sejenak, dan berteriak “YA TUHAN!!”
“ada apa?”
“mianhae, Yesung-hyungnim. Kemarin aku pinjam.” Jawabnya seraya mengerahkan senyum indahnya.
“lalu, mana sekarang? Aku mau berangkat!”
“hehe, ada di rumah yeojachingu-ku.”
“AMBIIIL!! Aku bisa dimakan songsaengnim jika buku itu tidak kubawa.” dia mengambil jaket di kursi sebelah kasurnya dan berlari kencang meninggalkan kamar.
“aargh!! Kacau!!” aku mengacak rambutku frustasi. Bagaimana bisa, dia mengambil buku penting itu dari kamarku. Padahal, ‘safety’ dikamarku sangat rapat.
1 jam kemudian..
Anak pendek itu belum juga datang. Dan aku sedari tadi hanya duduk di kasur empuknya.
Ponselku berdering, melantunkan lagu kesukaan author(?) yang berjudul ‘Walkin’. Layar ponsel yang berkedip-kedip itu menampilkan sebuah nama. ‘My small brother’.  Segera saja kusentuh layar smart phone itu, lalu menempelkannya ditelinga kananku.
“Yeoboseo, Wookie!! Cepat.”
“....”
“n-ne. Mwoya?”
“....”
“MWO??!”
“....”
  Kututup telepon itu, dan segera menghambur keluar kamar. Menyambar kunci mobil. Dengan nafas yang memburu, aku melangkah menuju tempat parkir. Tetangga menatapku aneh. Tentu saja, aku berlari dengan penampilanku yang sudah terbalut seragam sekolah tanpa membawa tas dan masih mengenakan sandal rumah.
Kutancap gas dalam-dalam, membelah keramaian kota Seoul. Sebuah gedung bernama ‘Seoul hospital’ tampak dari kejauhan. Kuarahkan terus kendaraan beroda empatku menuju gedung itu. Saat sampai, segera kuinjak rem dalam-dalam, keluar dari mobil dan melesat kedalam, tak peduli dengan orang-orang yang meneriakiku karena aku memarkirkan mobilku tepat didepan pintu masuk.
“Noona, dimana pasien bernama Kim Ryeowook?!” aku bertanya dengan mata melotot sampai-sampai resepsionis itu ketakutan melihatku.
“Aah... di-dia di lantai 2 nomor 13.” Aku berlari sekuat tenaga menaiki tangga. Mencari-cari kamar nomor 13. Ketemu.
“Hyo Hyun!!” aku berteriak terkejut melihat orang yang melihat menabrak adikku ternyata adalah yeoja yang selama ini kusukai. Wajahnya pucat, tangannya gemetar, hidungnya merah, pipinya basah.
“Yesung~~.” Dia menagis. Sebelumnya aku ingin meninju orang ini, tapi, tidak jadi. Malah, aku ikut-ikutan menangis.
“Hyo Hyun, ceritakan padaku semuanya.”
“tadi..saat lampu merah...hiks...di persimpangan jalan, hiks...dia berlari menyebrangi jalan. Lalu, tanpa sengaja, aku menabraknya...hiks...mianhae, jeongmal mianhae.”
 “KARA!! AKU TIDAK MAU MELIHAT WAJAHMU LAGI!!”
“maafkaan aku, aku benar-benar tidak sengaja. Mianhae.”
“JANGAN BICARA LAGI!! CEPAT PERGI DARI SINI!!”
Gadis itu pergi, pergi sambil menangis. Dia meninggalkan sebuah buku tulis berwarna merah cerah. Ini. Ini buku yang kucari.
Beberapa menit kemudian, keluarlah seorang dokter berjas putih dari kamar nomor 13.
“apa kau orang tua dari pria bernama Kim Ryeowook?”
“aku kakaknya.”
“Dimana mereka?”
“mereka tidak datang kemari. Hanya aku.”
“sabar.”
“apa maksudmu?!”
“adikmu,..”
“apa yang terjadi pada adikku? Katakan!!”
“adikmu, tidak selamat. Aku sudah berusaha semampuku. Tapi tetap saja, dia tidak tertolong.”
“ANI!! MALDO ANDWAE!! KATAKAN PADAKU, KAU BOHONG KAN?!!!”
“tidak.”
Tidak, tidak mungkin. Kedua orang tuaku sudah terlebih dulu meninggalkanku. Sekarang, adik satu-satunya, sudah pergi selamanya. WOOKIEEEEE!!!!!!
::::Flashback, off::::

Aku sudah tidak tahan. Terpaksa kulepaskan air mata yang sedari tadi kutahan. Yap, lebih tepatnya, aku menangis dihadapan seorang yeoja untuk yang kedua kalinya.
“jebal, maafkan aku. Aku tidak bisa terus-terusan seperti ini.” Dia mulai menangis juga.
“apa maksudmu?”
“kau juga tau, dua tahun belakangan ini, aku selalu menunggumu di depan rumahmu. Tidak peduli cuaca sedang terik atau bersalju, aku terus meminta maaf padamu. Karena itu semua, aku jadi sering sakit- “ tiba-tiba pelukannya lepas dan dia tidak melanjutkan kalimatnya.
 “hey, ireona.” Kutepuk-tepuk pipinya beberapa kali. Dia tetap tak mau bangun. Akhirnya, kubawa dia dan membaringkannya di kasurku dengan air mata yang terus mengalir dari entah dari mana datangnya.
neomu yeppeun.” Tanpa sadar, lidahku berbicara tanpa seizin otakku.
Terpaksa aku tidak berangkat kuliah dan ‘menjaganya’ sepanjang hari. Sepanjang hari? Hey!! Lama sekali orang ini pingsan?! Apa dia mati?
Wajahnya agak pucat. Kusentuh lehernya, TIDAK ADA!! AKU TIDAK MENEMUKAN DENYUT NADINYA!!! Untuk sekali lagi, aku pergi ke rumah sakit dengan terburu-buru sama seperti 2 tahun lalu.

:::Skip Time:::
Mana mungkin!! Itu tidak mungkin terjadi! Jika dia benar-benar meninggal, apa yang harus aku lakukan? Apa hanya gara-gara dia selalu menugguku berjam-jam dia bisa meninggal?  Maldo andwae.
Itu sama sekali tidak rasional. Tidak masuk akal. Tapi, tapi bagaimana jika itu benar-benar terjadi? Tidak, Yesung. Pikirkanlah hal menyenangkan. Tidak bisa! Semua kenanganku dipenuhi kenangan pahit. Tidak ada yang menyenangkan.
“apa kau keluarganya?” suara dokter ini membuyarkan lamuananku.
“ah, bukan. Aku bukan keluarganya, tapi aku....gleek......aku pacarnya.”
“dia selamat, tapi tubuhnya sangat lemah. Kusarankan, sering-seringlah memeluknya, agar tubuhnya hangat.”
APA?! Apa aku tidak salah dengar? ‘sering-seringlah memeluknya’.
“apa, tidak ada cara lain?”
“yaah, itu cara terbaik. Kau juga bisa mengganti pakaiannya dengan jaket berlapis-lapis. Tapi itu memakan waktu lebih lama untuk membuatnya pulih seperti semula.”
Dokter ini mesum sekali?! Kenapa mesti menggunakan kata ‘mengganti’? aku bukan suaminya!! Yah, setidaknya DULU aku pernah menyukainya. Tapi, sekarang tidak lagi sejak dia menabrak Wookie.
“ya sudah. Boleh aku masuk?”
iya, tentu saja. Mianhae, aku punya pekerjaan lain. Sampai jumpa.”

Beberapa hari kemudian...
“Yesung-ya. Maafkan aku.” Sahut Hyo Hyun pelan.
“YA!! Kau telah membuatku kesusahan. Pakai sakit segala!! Kau kira aku ini ‘babysitter’ pribadimu?! Hah?!” bentakku dingin.
“mianhae, jika sejak awal kau memaafkan aku, tidak akan terjadi hal seperti ini.”
Benar juga ya? Tapi, aku tetap tidak bisa memaafkannya sampai kapanpun. Aku sudah berjanji pada Wookie jika ada yang berani mengganggunya dan APALAGI, sampai membuatnya meninggal aku akan membuatnya menyesal seumur hidup.
“jebal, jika kau tidak mau kejadian seperti ini terulang lagi, maafkan aku.”
Hah? Dia ini sedang mengancamku atau meminta belas kasihan?
shireo.”
“kalau tidak, aku akan terus datang dan meminta maaf setiap hari di depan rumah..”
“KALAU KAU MELAKUKANNYA LAGI DAN JATUH PINGSAN, AKU AKAN MEMBIARKANMU MATI KELELAHAN!!” aku meninggalkannya seorang diri di kamar bearoma obat ini.
“Yesuuung~!” panggilnya lirih. Langkahku terhenti sejenak. “aku sama sepertimu.”
“apa maksudmu sama sepertiku?”
“sejak aku lahir, kedua orang tuaku menghilang entah kemana. Kakakku  juga sudah meninggal karena ditabrak seseorang 5 tahun yang lalu. Selama 1 tahun lebih, orang itu terus-terusan meminta maaf padaku...”
“JADI KAU MENGIKUTI JEJAKNYA UNTUK MEMBUAT HIDUPKU SEMAKIN TIDAK TENANG?!”
“bukan, dengarkan aku dulu. Sampai pada akhirnya, orang itu meninggal dunia karena aku yang tidak memaafkannya. Dan sekarang, aku mengalami hal yang sama seperti dia...hiks.”
Aku berbalik badan dan menatap matanya dalam-dalam. Benar. Perkataannya benar. Tanpa ‘bumbu’ kebohongan sedikitpun. Dia mengatakan itu dengan tulus.
“kenapa...hiks...kenapa kau menatapku seperti itu?”  wajahnya merona. Apa dia malu?
“apa itu benar?”
“ya. Kebenaran yang menyedihkan.”
“sekarang, aku bisa memaafkanmu.”
“bi, bisakah kau mengulanginya sekali lagi?”
“aku bisa mengerti. Dan aku mau memaafkanmu.”
“kamsahamnida.” Kami berdua menangis haru. Tangisan lega. Detik selanjutnya, aku memeluk tubuh mungilnya dengan sangat erat.
“cheonma..” bisikku disela-sela tangisan kami.
Kalian tau, kenapa aku memaafakan yeoja brengsek ini? Yah, karena aku hanya tidak mau kehilangan untuk yang ketiga kalinya. Orang tuaku, Wookie. Cukup. Hanya itu! setidaknya hanya dia yang bisa membuat hari-hariku dipenuhi perasaan campur aduk. Jika dia tidak ada, mungkin aku sudah menyusul Wookie ke alam sana.

Wookie, aku tidak bisa menepati janjiku untuk tidak memaafkan wanita ini. Mianhae,..

-End-
mian, mianhae. jeongmal. plotnya ngasal. makanya jelek begini. mianhae, mianhae sekali lagi. Aku emg gk pandai nulis FF. *bow*

1 komentar:

  1. Home Plate, Merkur, Polished Chrome Plated, 4 Piece
    The Plated Merkur mens titanium necklace Futur Futur Adjustable Safety Razor. $45.50. titanium wire $56.40. black titanium wedding band $56.40. $56.40. $56.40. $56.40. gr5 titanium $56.40. aftershokz trekz titanium $56.40. $56.40. $56.40.

    BalasHapus