Tittle:
I’m Sorry
Author: @Fifi_CloELF
Type::
Oneshoot
Cast:
Kim Jongwoon ( Kim Yesung//namja//Wookie’s
brother), Park Hyo Hyun (Hyo
Hyun//yeoja// Yesung’s friend)
Support
cast: Kim Ryeowook (Wookie//namja// Yesung’s brother)
Genre: mollaseo? Reader tentukan sendiri...
Note:
semuanya Yesung POV, hehe.. buat reader, tolong tinggalkan jejak kalian ya,
gomawo^^
~Happy Reading~
=============
Akhirnya, setelah kuliah
seharian, sampai juga di gang rumahku yang berada tidak jauh dari sungai Han. Dari kejauhan, aku melihat sosok gadis yang sedang duduk disebuah
bangku kayu yang panjang sambil menggosokan kedua telapak tangannya. Gumpalan
asap keluar dari mulutnya seiring nafas yang dihembuskannya. Terang saja, dia
menunggu ditengah rintik salju yang perlahan tapi pasti mulai menyelimuti kota
Seoul. Kupercepat langkahku menuju rumah, berharap gadis itu tidak melihatku.
“Yesung!” aku berlari semakin cepat,
semakin keras juga gadis itu meneriakiku.
“KIM YESUNG!!” menyerah. Kali ini aku cukup
berbaik hati padanya.
“untuk apa kau kemari?” tanyaku dingin.
Sebenarnya aku tau, pasti dia ingin minta maaf atas kejadian yang merenggut
nyawa adikku dua tahun lalu.
“jebal,
terimalah permohonan maafku. Waktu itu aku benar-benar tidak sengaja.” Inilah
kegiatan ‘rutinnya’ setiap aku pulang kuliah. Menemuiku untuk meminta maaf.
Aku
meninggalkannya sendiri dan berjalan masuk kerumah. Kukunci
pintu dan menghempaskan tubuhku ke sofa depan tv.
“Yesuuung~~..hiks..”
gadis itu terus menangis memanggil namaku dari luar.
Tidak!
Tidak lagi. Aku tidak mau memaafkannya. Tidak mau dan tidak akan pernah.
Sekarang aku hidup sebatang kara, tanpa ada orang yang menemaniku dirumah yang
sunyi ini. Sungguh sakit hati ini, seluruh orang-orang terdekatku telah pergi,
selamanya. Dan takkan pernah kembali walaupun aku menangis bertahun-tahun
mengharapkan mereka semua kembali padaku.
Keesokan harinya..
Aku bersiap-siap pergi ke kampus. Tinggal pakai sepatu, sepatu bulu
domba. Ya, musim dingin. Musim yang sangat tidak kusukai karena terlalu dingin
dan tidak menyenangkan. Huufft, bahkan aku harus memakai 2 jaket, itu membuatku
tidak bebas bergerak.
Saat membuka pintu
dan menapakkan kakiku keluar ambang
batas pintu, aku merasakan menginjak jaket tebal. Aku menundukkan kepala dan—
“OMONA!!!”
te-ternyata dia, Hyo Hyun gadis yang semalam meminta maaf padaku.
“dingin.” Jawabnya lirih. Lalu aku membawanya masuk kedalam rumah.
“Hey apa
kau sudah gila?! Apa semalaman kau berada diluar sana?!”
“ne. Aku
sudah berjanji pada diriku sendiri, aku tidak akan meninggalkan tempat ini
sebelum mendapat maaf darimu.”
“Huh!” aku pergi meninggalkannya. Yap,
meninggalkannya sendirian dirumahku.
APA ITU
MASUK AKAL?! Seorang namja membawa masuk yeoja lemah dan membiarkannya begitu
saja?? Tanpa sadar, ada sepasang tangan melingkar di dadaku. Dingin sekali tangan
ini.
“maafkan
aku.” Bisiknya lirih. Suaranya lemas sekali.
Aku
menyentuh tangannya dan.......
“SUDAH
BERAPA KALI KUBILANG?! SAMPAI KAPANPUN AKU TIDAK AKAN MAU MEMAAFKANMU!!”
::::Flashback, 2 years ago:::::
Pagi yang cerah. Hari ini ada kelas musik! Yay, pelajaran
kesukaanku. Aku segera bangun dan siap-siap ke sekolah. Dimana buku milikku?
Hilang!
“Wookie?!
Dimana kau sembunyikan buku lagu-ku?” aku mengguncag tubuh adikku yang masih
tertidur pulas dalam posisi telentang (?).
“hmm?” dia
bangun sambil mengucek-ucek matanya.
“buku lagu
punyaku mana?”
“ha? Buku
lagu?” dia diam sejenak, dan berteriak “YA TUHAN!!”
“ada apa?”
“mianhae, Yesung-hyungnim. Kemarin aku
pinjam.” Jawabnya seraya mengerahkan
senyum indahnya.
“lalu, mana sekarang? Aku mau berangkat!”
“hehe, ada di rumah yeojachingu-ku.”
“AMBIIIL!! Aku bisa dimakan songsaengnim
jika buku itu tidak kubawa.” dia mengambil jaket di kursi sebelah kasurnya dan
berlari kencang meninggalkan kamar.
“aargh!! Kacau!!” aku mengacak rambutku
frustasi. Bagaimana bisa,
dia mengambil buku penting itu dari kamarku. Padahal, ‘safety’ dikamarku sangat
rapat.
1 jam
kemudian..
Anak pendek
itu belum juga datang. Dan aku sedari tadi hanya duduk di kasur empuknya.
Ponselku berdering, melantunkan lagu
kesukaan author(?) yang berjudul ‘Walkin’. Layar ponsel yang berkedip-kedip itu
menampilkan sebuah nama. ‘My small brother’.
Segera saja kusentuh layar smart phone itu, lalu menempelkannya
ditelinga kananku.
“Yeoboseo, Wookie!! Cepat.”
“....”
“n-ne. Mwoya?”
“....”
“MWO??!”
“....”
Kututup telepon itu, dan segera menghambur keluar kamar. Menyambar kunci
mobil. Dengan nafas yang memburu, aku melangkah menuju tempat parkir. Tetangga
menatapku aneh. Tentu saja, aku berlari dengan penampilanku yang sudah terbalut
seragam sekolah tanpa membawa tas dan masih mengenakan sandal rumah.
Kutancap gas dalam-dalam, membelah
keramaian kota Seoul. Sebuah gedung bernama ‘Seoul hospital’ tampak dari
kejauhan. Kuarahkan terus kendaraan beroda empatku menuju gedung itu. Saat
sampai, segera kuinjak rem dalam-dalam, keluar dari mobil dan melesat kedalam,
tak peduli dengan orang-orang yang meneriakiku karena aku memarkirkan mobilku
tepat didepan pintu masuk.
“Noona,
dimana pasien bernama Kim Ryeowook?!” aku bertanya
dengan mata melotot sampai-sampai resepsionis itu ketakutan melihatku.
“Aah...
di-dia di lantai 2 nomor 13.” Aku berlari sekuat tenaga menaiki tangga.
Mencari-cari kamar nomor 13. Ketemu.
“Hyo
Hyun!!” aku berteriak terkejut melihat orang yang melihat menabrak adikku
ternyata adalah yeoja yang selama ini kusukai. Wajahnya pucat, tangannya
gemetar, hidungnya merah, pipinya basah.
“Yesung~~.”
Dia menagis. Sebelumnya aku ingin meninju orang ini,
tapi, tidak jadi. Malah, aku ikut-ikutan menangis.
“Hyo Hyun, ceritakan padaku semuanya.”
“tadi..saat lampu merah...hiks...di
persimpangan jalan, hiks...dia berlari menyebrangi jalan. Lalu, tanpa sengaja,
aku menabraknya...hiks...mianhae, jeongmal mianhae.”
“KARA!! AKU TIDAK MAU MELIHAT WAJAHMU LAGI!!”
“maafkaan
aku, aku benar-benar tidak sengaja. Mianhae.”
“JANGAN
BICARA LAGI!! CEPAT PERGI DARI SINI!!”
Gadis itu
pergi, pergi sambil menangis. Dia meninggalkan sebuah buku tulis berwarna merah
cerah. Ini. Ini buku yang kucari.
Beberapa
menit kemudian, keluarlah seorang dokter berjas putih dari kamar nomor 13.
“apa kau
orang tua dari pria bernama Kim Ryeowook?”
“aku
kakaknya.”
“Dimana
mereka?”
“mereka
tidak datang kemari. Hanya aku.”
“sabar.”
“apa
maksudmu?!”
“adikmu,..”
“apa yang
terjadi pada adikku? Katakan!!”
“adikmu,
tidak selamat. Aku sudah berusaha semampuku. Tapi tetap saja, dia tidak
tertolong.”
“ANI!!
MALDO ANDWAE!! KATAKAN PADAKU, KAU BOHONG KAN?!!!”
“tidak.”
Tidak,
tidak mungkin. Kedua orang tuaku sudah terlebih dulu meninggalkanku. Sekarang, adik satu-satunya, sudah pergi selamanya. WOOKIEEEEE!!!!!!
::::Flashback, off::::
Aku sudah tidak tahan. Terpaksa kulepaskan
air mata yang sedari tadi kutahan. Yap, lebih tepatnya, aku menangis dihadapan
seorang yeoja untuk yang kedua
kalinya.
“jebal,
maafkan aku. Aku tidak bisa terus-terusan seperti ini.” Dia mulai menangis
juga.
“apa
maksudmu?”
“kau juga
tau, dua tahun belakangan ini, aku selalu menunggumu di depan rumahmu. Tidak
peduli cuaca sedang terik atau bersalju, aku terus meminta maaf padamu. Karena
itu semua, aku jadi sering sakit- “ tiba-tiba pelukannya lepas dan dia tidak
melanjutkan kalimatnya.
“hey, ireona.” Kutepuk-tepuk pipinya beberapa
kali. Dia tetap tak mau bangun. Akhirnya, kubawa dia dan membaringkannya di
kasurku dengan air mata yang terus mengalir dari entah dari mana datangnya.
“neomu yeppeun.” Tanpa sadar, lidahku berbicara tanpa seizin
otakku.
Terpaksa
aku tidak berangkat kuliah dan ‘menjaganya’ sepanjang hari. Sepanjang hari?
Hey!! Lama sekali orang ini pingsan?! Apa dia mati?
Wajahnya
agak pucat. Kusentuh lehernya, TIDAK ADA!! AKU TIDAK MENEMUKAN DENYUT
NADINYA!!! Untuk sekali lagi, aku pergi ke rumah sakit dengan terburu-buru sama
seperti 2 tahun lalu.
:::Skip Time:::
Mana mungkin!! Itu tidak mungkin terjadi! Jika dia benar-benar meninggal, apa
yang harus aku lakukan? Apa hanya gara-gara dia selalu menugguku berjam-jam dia
bisa meninggal? Maldo andwae.
Itu sama
sekali tidak rasional. Tidak masuk akal. Tapi, tapi bagaimana jika itu
benar-benar terjadi? Tidak, Yesung. Pikirkanlah hal menyenangkan. Tidak bisa!
Semua kenanganku dipenuhi kenangan pahit. Tidak ada yang menyenangkan.
“apa kau
keluarganya?” suara dokter ini membuyarkan lamuananku.
“ah, bukan. Aku bukan keluarganya, tapi
aku....gleek......aku pacarnya.”
“dia selamat, tapi tubuhnya sangat lemah.
Kusarankan, sering-seringlah memeluknya, agar tubuhnya hangat.”
APA?! Apa
aku tidak salah dengar? ‘sering-seringlah memeluknya’.
“apa, tidak
ada cara lain?”
“yaah, itu
cara terbaik. Kau juga bisa mengganti pakaiannya dengan jaket berlapis-lapis.
Tapi itu memakan waktu lebih lama untuk membuatnya pulih seperti semula.”
Dokter ini
mesum sekali?! Kenapa mesti menggunakan kata ‘mengganti’? aku bukan suaminya!!
Yah, setidaknya DULU aku pernah menyukainya. Tapi, sekarang tidak lagi sejak
dia menabrak Wookie.
“ya sudah. Boleh aku
masuk?”
“iya, tentu saja. Mianhae, aku punya pekerjaan lain. Sampai
jumpa.”
Beberapa hari kemudian...
“Yesung-ya.
Maafkan aku.” Sahut Hyo Hyun pelan.
“YA!! Kau
telah membuatku kesusahan. Pakai sakit segala!! Kau
kira aku ini ‘babysitter’ pribadimu?! Hah?!” bentakku dingin.
“mianhae, jika sejak awal kau memaafkan
aku, tidak akan terjadi hal seperti ini.”
Benar juga
ya? Tapi, aku tetap tidak bisa memaafkannya sampai kapanpun. Aku sudah berjanji
pada Wookie jika ada yang berani mengganggunya dan APALAGI, sampai membuatnya
meninggal aku akan membuatnya menyesal seumur hidup.
“jebal,
jika kau tidak mau kejadian seperti ini terulang lagi, maafkan aku.”
Hah? Dia
ini sedang mengancamku atau meminta belas kasihan?
“shireo.”
“kalau
tidak, aku akan terus datang dan meminta maaf setiap hari di depan rumah..”
“KALAU KAU
MELAKUKANNYA LAGI DAN JATUH PINGSAN, AKU AKAN MEMBIARKANMU MATI KELELAHAN!!”
aku meninggalkannya seorang diri di kamar bearoma obat ini.
“Yesuuung~!”
panggilnya lirih. Langkahku terhenti sejenak. “aku sama sepertimu.”
“apa
maksudmu sama sepertiku?”
“sejak aku lahir, kedua orang tuaku
menghilang entah kemana. Kakakku juga
sudah meninggal karena ditabrak seseorang 5 tahun yang lalu. Selama 1 tahun lebih, orang itu terus-terusan meminta maaf padaku...”
“JADI KAU
MENGIKUTI JEJAKNYA UNTUK MEMBUAT HIDUPKU SEMAKIN TIDAK TENANG?!”
“bukan,
dengarkan aku dulu. Sampai pada akhirnya, orang itu meninggal dunia karena aku
yang tidak memaafkannya. Dan sekarang, aku mengalami hal yang sama seperti
dia...hiks.”
Aku
berbalik badan dan menatap matanya dalam-dalam. Benar. Perkataannya benar.
Tanpa ‘bumbu’ kebohongan sedikitpun. Dia mengatakan itu dengan tulus.
“kenapa...hiks...kenapa
kau menatapku seperti itu?” wajahnya
merona. Apa dia malu?
“apa itu
benar?”
“ya.
Kebenaran yang menyedihkan.”
“sekarang,
aku bisa memaafkanmu.”
“bi,
bisakah kau mengulanginya sekali lagi?”
“aku bisa
mengerti. Dan aku mau memaafkanmu.”
“kamsahamnida.”
Kami berdua menangis haru. Tangisan lega. Detik selanjutnya, aku memeluk tubuh
mungilnya dengan sangat erat.
“cheonma..”
bisikku disela-sela tangisan kami.
Kalian tau, kenapa aku
memaafakan yeoja brengsek ini? Yah, karena aku hanya tidak mau kehilangan untuk yang ketiga kalinya. Orang tuaku,
Wookie. Cukup. Hanya itu! setidaknya hanya dia yang bisa membuat hari-hariku
dipenuhi perasaan campur aduk. Jika dia tidak ada, mungkin aku sudah menyusul
Wookie ke alam sana.
Wookie, aku tidak bisa
menepati janjiku untuk tidak memaafkan wanita ini. Mianhae,..
-End-
mian, mianhae. jeongmal. plotnya ngasal. makanya jelek begini. mianhae, mianhae sekali lagi. Aku emg gk pandai nulis FF. *bow*
Home Plate, Merkur, Polished Chrome Plated, 4 Piece
BalasHapusThe Plated Merkur mens titanium necklace Futur Futur Adjustable Safety Razor. $45.50. titanium wire $56.40. black titanium wedding band $56.40. $56.40. $56.40. $56.40. gr5 titanium $56.40. aftershokz trekz titanium $56.40. $56.40. $56.40.