Tittle: Evil KyuSung
Author: @Fifi_CloELF
Type: oneshoot [1.481
word]
Cast: Kim Jongwoon(Yesung//namja), Cho Kyuhyun (namja), Kim
Ryeowook(Wookie//yeoja), Lee Sungmin (yeoja)
Rated: PG-13
Genre: OOC, genderswitch,
blood scene(?) abal
[Author POV]
Musim dingin di akhir
tahun, Salju terus turun tanpa ampun menyelimuti kota Seoul. Sebagian orang
memilih menghabiskan waktunya diluar untuk bermain ski atau permainan lainnya
yang bisa dimainkan disaat musim dingin, dan sebagian yang lainnya tetap
berdiam diri dirumah sambil meminum wine atau menyantap sup hangat. Berbeda
dengan YeWook, sepasang kekasih baru yang lebih memilih berduaan di taman kota.
Ya! Lebih tepatnya mereka sedang berpacaran ditengah dinginnya suhu yang
menggigit kulit.
“Wookie-ya, ini sangat
dingin. Ayo kerumahku.” Ajak Yesung, si namja. Namun Ryeowook hanya menggeleng
kecil tanda tidak mau.
“aku tidak mau. Dirumahmu
terlalu menyeramkan. Lebih baik disini.” Elak Ryeowook.
“Hhhah, bagaimana
dirumahmu?” tanya Yesung dengan nada menggoda. Bukannya tergoda, Ryeowook malah
serasa terbakar di tengah salju.
“shireo!! Bagaimana jika oppa-ku
melihatnya?”
“gwenchanna. Daripada
disini. Kau mau mati kedinginan?” Yesung
menjebak Ryeowook. Dia berinisiatif supaya Ryeowook kehabisan opsi.
“aah, eeum, kalau begitu,
kita....glek...kerumahmu saja.” Jawab Ryeowook malu-malu tapi berani. *halah!
Apa itu?*
“kajja! Ayo kerumahku.”
Yesung bangkit dan langsung menyambar tangan mungil pacarnya.
“Sungie-ah, aku takut.”
Kata Ryeowook sambil meremas jaketnya saat tiba didepan rumah Yesung. Rumah
Yesung seperti rumah ringsek yang baru saja terkena badai tornado. Halamannya,
banyak terdapat pohon-pohon besar. Dan pohon itu semakin menambah suasana
mengerikan. Tapi, Yesung tetap betah tinggal di rumah seram itu. Penerangannya,
tidak seperti rumah biasa, rasanya Yesung sangat sayang menggunakan listrik.
Lampu hanya ada beberapa di sudut rumah.
“Ayo masuk.” Lagi-lagi
Yesung menarik tangan Wookie. Kali ini, genggamannya lebih erat dari yang
sebelumnya. Ryeowook hanya pasrah tangannya ‘digenggam’ sebegitu kencang.
“kau mau minum wine?”
tanya Yesung yang sudah menggenggam sebotol besar wine merah lengkap dengan 1 gelas
‘kaki’. Dan Yesung-pun duduk disebelah Ryeowook.
“ah iya. Aku mau.” Sahut
Ryeowook. Yesung mulai menuangkan isi wine ke gelas tadi. Sampai penuh.
“oppa, itu terlalu banyak.”
Yesung menoleh, melihat yeoja disebelahnya dengan teduh. Sekarang wajah Ryeowook
mulai bersemu merah.
“tidak apa-apa. Igi,
habiskan.” Kata Yesung sembari menyodorkan segelas penuh wine pada Ryeowook.
“ah, aku tidak yakin bisa
menghabiskannya. Ini terlalu banyak.”
“kalau begitu, minumlah
sedikit. Sisanya aku yang habiskan.” Jawab Yesung percaya diri.
“tapi, bukankah kau bukan
peminum?” tanya Ryeowook heran.
“iya. Aku memang bukan
peminum. Aku membeli wine ini spesial untukmu, jagiya.”
“gomawo. Sebaiknya
kuhabiskan semua wine ini, boleh?”
Yesung hanya tersenyum
simpul dan mengganggukkan kepalanya pelan.
Gleek, gleek., Ryeowook
meminum habis isi gelas tersebut. Sekarang kepala yeoja itu mulai kehilangan
keseimbangan.
“Yesung-ya,...”
“gwenchannayo, chagi?”
tanya Yesung dengan sayang.
“aku tidak apa-apa. Hanya
sedikit pusing. Boleh aku meminjam toiletmu?”
tanya Ryeowook.
“iya tentu saja.”
[Ryeowook POV]
Rasanya kakiku berubah
menjadi agar-agar dan ruangan mulai berputar.
Ups, tanpa sadar aku
bersandar ke dinding. Aku tidak apa-apa. Hanya sedikit... sempoyongan. Coba
saja berjalan lurus.
Aku berhasil menekan
saklar lampu. Oh tidak! Lampunya tidak menyala. Terpaksa aku di toilet tanpa
penerangan sedikitpun. Ugh, bau anyir apa ini? Bau ini membuatku mual.
Terdengar suara ketukan
pintu, lalu keluarlah suara khas Yesung.
“Wookie-ah, kau masih
didalam?”
“ne. Aku disini.”
“kau sudah disana sangat
lama. Kau baik-baik saja?”
“naneun gwenchannayo.”
Kataku, kubuka pintu dan mendapati wajah Yesung yang menurutku sangat aneh.
“kau, kau aneh sekali,
chagi.” Aku menunjuk hidungnya dan tertawa kecil.
“aku keren, bukan aneh.”
Ujarnya sambil menarik tanganku untuk kesekian kalinya.
“kita mau kemana?”
“nonton film kesukaanku.”
Suaranya berubah menyeramkan. Ada apa ini?
Mianhae, Yesung. Kakiku
berat. Aku tidak kuat lagi.
BRUUUK!!
Aku ambruk. Yesung
langsung menoleh dan—
Sayup sayup aku mendegar
dia berkata “kau terlalu....” perkataan
selanjutnya, aku tidak mendengarnya lagi karena seluruh tubuhku (rasanya)
dimatikan fungsinya. –pinsgsan-
[Author POV]
Yesung menggendong
Ryeowook ke sofa di ruang tengah. Wajahnya memancarkan nafsu ingin membunuh
yang sangat kuat. Tiba-tiba, tumbuh kuku tajam yang memanjang dengan sangat
cepat.
“Aaargh, aku tidak sabar
memakanmu.” Kata Yesung yang mulai mengangkat tangan Ryeowook dan mencoba
menggigitnya, namun dia menahan diri.
“oh iya, kemana dia?”
Ujarnya lalu pergi meninggalkan Ryeowook yang tak sadarkan diri di sofa. Hendak
kemanakah Yesung? Dia pergi keluar untuk mencari Kyuhyun.
Yesung tengah berdiri di
trotoar depan rumahnya. ‘Kemana siluman itu? Katanya, dia mau bertemu denganku
disini.’ Batin Yesung. Yesung tampak sangat gelisah menunggu kedatangan
saudaranya tersebut., ya, Kyuhyun adalah saudara sesama siluman..
Tak lama, tampak sebuah
bayangan hitam berjalan cepat di tengah jalan yang terus diguyur salju.
Wajahnya bisa dibilang sangat tampan untuk ukuran ‘seorang’ siluman. Taring dan
kukunya memanjang tak normal, memancarkan aura misterius yang sangat kuat.
“sudah lama menungguku,
hyung?” tanyanya.
“kemana saja kau, hah?!
Aku sudah lama menunggu.” Protes Yesung tak terima.
“hehe, mian hyung. Aku
dapat yeoja cantik.” Kata Kyuhyun membela diri.
“mana? Tanganmu kosong.”
“ne, arraseo. Dia disana.
Aku mau menunggunya sadar dulu.” Jawab Kyuhyun.
“sudahlah. Bawa kemari.
Aku lapar. Kebetulan, aku juga dapat mangsa cantik. Namanya Kim Ryeowook, aku
menjebaknya dan menyamar menjadi pacarnya.” Kata Yesung sambil ‘mencuri’ gaya
Kyuhyun dengan evil smirk.
“hey, itu punyaku!! Kau
tidak boleh tersenyum seperti itu.”
“aaargh, itu tidak
penting. Cepat bawa masuk mangsamu. Malam ini kita pesta.” Ujar Yesung seraya
mendorong punggung Kyuhyun.
“cantik sekali punyamu.
Boleh bertukar?” tanya Yesung yang melihat Sungmin cantik sedang diseret
Kyuhyun.
“enak saja. Makan saja
bagianmu. Wanita ini punyaku.” Kata Kyuhyun lalu melepaskan genggamannya dari
yeoja itu. Dia masih hidup, tapi pingsan.
“Kyu, aku tidak suka
makan jika makananku masih pingsan. Nanti saja.”
“Tapi sampai kapan?! Aku
lapar, hyuuuung!!” sahut Kyuhyun manja.
“Aaargh, jejali hidung
mereka dengan kaus kakimu. Pasti bangun.” Ejek Yesung. Namun aneh, bukannya
marah, Kyuhyun menuruti perkataan Yesung -,-
Beberapa menit
kemudian...
“uhhuuuk, uhhuuuk.”
Ryeowook terbangun karena sesuatu yang bau mengganggu hidungnya. Lalu dia mengangkat
kepalanya dan mendapati 2 orang namja berwajah tampan tapi menakutkan sedang
berdiri memandanginya.
“hhaah, akhirnya kau
sadar juga. Kyu, ayo makan.” Kata Yesung. Kyuhyun hanya mengangguk pelan dan
menyeret Sungmin ke lantai. Sedangkan Yesung, dia lebih memilih menghabiskan
nyawa Ryeowook di sofa tempatnya berbaring saat ini.
“hey, apa yang kalian
lakukan?” tanya RyeoMin hampir bersamaan.
“sudahlah jangan banyak
bicara. Kalian akan kumakan.” Sahut Kyuhyun enteng.
DEEG!
“kau yang mulai, hyung.” Kyuhyun bicara lagi.
Kemudian, kedua yeoja itu menangis terisak sambil berkata “kumohon, jangan
bunuh aku.”
“oppa, kau sangat jahat
padaku! Kukira kau mencintaiku.” Rengek Ryeowook ke Yesung.
“iya, aku terlalu
mencintaimu karena aku takut tidak bisa menyantap daging lembutmu.” Jawabnya.
“Aaargh!! Jangan lakukan
itu!!” Ryeowook berteriak histeris ketika Yesung mulai membuka jaket dan kemeja
yang melekat ditubuhnya. Namun yeoja itu tidak bisa berbuat apa-apa karena
menyadari tubuhnya diikat dengan tali.
“DIAM!!” Bentak Yesung.
Berbeda dengan Yesung,
Kyuhyun malah asyik menciumi yeoja ‘mangsanya’ itu. Si yeoja, Sungmin, malah
pasrah bibirnya dilumat oleh siluman jahat seperti Kyuhyun.
“mmmhmmbmh, hajimara!”
bentak Sungmin dan menolak dada Kyuhyun yang terus mendekat. Dan Kyuhyun segera
menurutinya.
CRATH
“AAAAAAAAARRRGHHH!!!!” Sungmin berteriak kesakitan
karena Kyuhyun menancapkan kukunya yang
tajamnya keleher Sungmin dengan kuat. Sampai menembus tenggorokan. Darah
terciprat kemana-mana. Detik selanjutnya, Kyuhyun mulai menjilati leher
Sungmin. Saat sampai di lubang bekas tusukannya, Kyuhyun menghisap darahnya
sekuat tenaga.
“ja....janh...jangann....” Sungmin tewas.
Tewas mengenaskan dengan luka tusuk yang cukup dalam. Kyuhyun makin asyik
menghisap darah segar yang terus keluar dari luka yang dibuatnya, kemudian dia mulai
mematahkan jari tangan Sungmin dan memakannya satu persatu seolah jari itu
hanyalah kentang goreng siap saji. Setelah kesepuluh jemari Sungmin habis,
Kyuhyun beralih ke lengannya, dia menggigiti tangan mulus itu dengan rakus.
Mencabik-cabik dagingnya, mematahkan tulangnya, menghabisi darahnya.
Sementara Yesung, dia
tidak membiarkan Ryeowook mati duluan. Dia ingin Ryeowook mati kesakitan. Untuk
itu, dia memulai dari menarik rambut panjang Ryeowook serampangan.
“AAAAKKH!! HAJIMARA!!
APPO!!” teriak Ryeowook.
“JANGAN BERTERIAK!”
bentak Yesung lebih keras.
“AAAAAAARRRGGGHHHH!!!! APPOOOOOOO~~!!!!”
kali ini teriakan Ryeowook seperti speaker. Siapapun yang mendengarnya akan
segera menutup telinganya karena suaranya sagaaaaat keras. Akhirnya, Yesung
menghentikan kegiatannya dan menutup paksa mulut Ryeowook dengan telapak tangan
dinginnya.
“mbhmmm...” Ryeowook tak
berkutik. Dengan terpaksa, dia menggigit tangan Yesung sekeras yang dia bisa.
“AAAAAAA!!!” Yesung
berteriak sambil mengibas-ngibas tangannya. Kesempatan!! Ryeowook berlari
keluar dari rumah neraka itu.
‘aku harus keluar. Masa
depanku masih panjang. Aku tidak akan membiarkan nyawaku habis ditangan makhluk
tampan itu’ batin Ryeowook. Karena pintu tidak terkunci, Yesung yang masih
kesakitan, Kyuhyun yang sibuk dengan mayat Sungmin, Ryeowook dengan mudah
berlari keluar dari rumah itu.
Namun malang baginya,
udara diluar terlalu dingin. Dan jalanan sudah diselimuti salju tebal. Sangat
sulit berlari ditengah salju tebal tanpa memakai sehelaipun pakaian musim
dingin.
[Ryeowook POV] Keesokan harinya...
Aku terbangun karena
sinar matahari masuk melalui celah jendela yang menyilaukan mataku. Ha? Kenapa
aku disini? Bukankah semalam aku hampir dibunuh Yesung?
“aigoo~, Wookie-aa! Kau
sudah bangun.” Ujar seseorang dibelakangku. Aaah, aku kenal suara ini! Apa aku
sudah mati?
“KYAAAAAAA?!!!!” aku
melompat turun dari kasur dan meraih benda apapun yang dapat kuraih. Sayangnya,
hanya bantal empuk yang kuraih L
“omo, kau kenapa Ryeowookie?
Apa mimpi buruk lagi?” namja itu memandangku aneh. Dan dia mulai turun dari kasur
dan berjalan mendekatiku.
“apa aku sudah mati?”
tanyaku panik.
“hahaahaha, kau bicara
apa?! Kau ingat, semalam kau mengigau! Tertawa seperti orang mabuk, berteriak
kesakitan, menangis, menggigit guling dan menggigil.”
“ha?”
End???
Jangan lupa tinggalkan
jejak, nee??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar