Jumat, 05 Oktober 2012

[Oneshoot] Evil KyuSung


Tittle: Evil KyuSung
Author: @Fifi_CloELF
Type: oneshoot [1.481 word]
Cast: Kim Jongwoon(Yesung//namja), Cho Kyuhyun (namja), Kim Ryeowook(Wookie//yeoja), Lee Sungmin (yeoja)
Rated: PG-13
Genre: OOC, genderswitch, blood scene(?) abal

[Author POV]
Musim dingin di akhir tahun, Salju terus turun tanpa ampun menyelimuti kota Seoul. Sebagian orang memilih menghabiskan waktunya diluar untuk bermain ski atau permainan lainnya yang bisa dimainkan disaat musim dingin, dan sebagian yang lainnya tetap berdiam diri dirumah sambil meminum wine atau menyantap sup hangat. Berbeda dengan YeWook, sepasang kekasih baru yang lebih memilih berduaan di taman kota. Ya! Lebih tepatnya mereka sedang berpacaran ditengah dinginnya suhu yang menggigit kulit.
“Wookie-ya, ini sangat dingin. Ayo kerumahku.” Ajak Yesung, si namja. Namun Ryeowook hanya menggeleng kecil tanda tidak mau.
“aku tidak mau. Dirumahmu terlalu menyeramkan. Lebih baik disini.” Elak Ryeowook.
“Hhhah, bagaimana dirumahmu?” tanya Yesung dengan nada menggoda. Bukannya tergoda, Ryeowook malah serasa terbakar di tengah salju.
“shireo!! Bagaimana jika oppa-ku melihatnya?”
“gwenchanna. Daripada disini. Kau mau mati kedinginan?”  Yesung menjebak Ryeowook. Dia berinisiatif supaya Ryeowook kehabisan opsi.
“aah, eeum, kalau begitu, kita....glek...kerumahmu saja.” Jawab Ryeowook malu-malu tapi berani. *halah! Apa itu?*
“kajja! Ayo kerumahku.” Yesung bangkit dan langsung menyambar tangan mungil pacarnya.

“Sungie-ah, aku takut.” Kata Ryeowook sambil meremas jaketnya saat tiba didepan rumah Yesung. Rumah Yesung seperti rumah ringsek yang baru saja terkena badai tornado. Halamannya, banyak terdapat pohon-pohon besar. Dan pohon itu semakin menambah suasana mengerikan. Tapi, Yesung tetap betah tinggal di rumah seram itu. Penerangannya, tidak seperti rumah biasa, rasanya Yesung sangat sayang menggunakan listrik. Lampu hanya ada beberapa di sudut rumah.
“Ayo masuk.” Lagi-lagi Yesung menarik tangan Wookie. Kali ini, genggamannya lebih erat dari yang sebelumnya. Ryeowook hanya pasrah tangannya ‘digenggam’ sebegitu kencang.

“kau mau minum wine?” tanya Yesung yang sudah menggenggam sebotol besar wine merah lengkap dengan 1 gelas ‘kaki’. Dan Yesung-pun duduk disebelah Ryeowook.
“ah iya. Aku mau.” Sahut Ryeowook. Yesung mulai menuangkan isi wine ke gelas tadi. Sampai penuh.
“oppa, itu terlalu banyak.” Yesung menoleh, melihat yeoja disebelahnya dengan teduh. Sekarang wajah Ryeowook mulai bersemu merah.
“tidak apa-apa. Igi, habiskan.” Kata Yesung sembari menyodorkan segelas penuh wine pada Ryeowook.
“ah, aku tidak yakin bisa menghabiskannya. Ini terlalu banyak.”
“kalau begitu, minumlah sedikit. Sisanya aku yang habiskan.” Jawab Yesung percaya diri.
“tapi, bukankah kau bukan peminum?” tanya Ryeowook heran.
“iya. Aku memang bukan peminum. Aku membeli wine ini spesial untukmu, jagiya.”
“gomawo. Sebaiknya kuhabiskan semua wine ini, boleh?”
Yesung hanya tersenyum simpul dan mengganggukkan kepalanya pelan.
Gleek, gleek., Ryeowook meminum habis isi gelas tersebut. Sekarang kepala yeoja itu mulai kehilangan keseimbangan.
“Yesung-ya,...”
“gwenchannayo, chagi?” tanya Yesung dengan sayang.
“aku tidak apa-apa. Hanya sedikit pusing. Boleh aku meminjam toiletmu?”  tanya Ryeowook.
“iya tentu saja.”

[Ryeowook POV] 
Rasanya kakiku berubah menjadi agar-agar dan ruangan mulai berputar.
Ups, tanpa sadar aku bersandar ke dinding. Aku tidak apa-apa. Hanya sedikit... sempoyongan. Coba saja berjalan lurus.
Aku berhasil menekan saklar lampu. Oh tidak! Lampunya tidak menyala. Terpaksa aku di toilet tanpa penerangan sedikitpun. Ugh, bau anyir apa ini? Bau ini membuatku mual.
Terdengar suara ketukan pintu, lalu keluarlah suara khas Yesung.
“Wookie-ah, kau masih didalam?”
“ne. Aku disini.”
“kau sudah disana sangat lama. Kau baik-baik saja?”
“naneun gwenchannayo.” Kataku, kubuka pintu dan mendapati wajah Yesung yang menurutku sangat aneh.
“kau, kau aneh sekali, chagi.” Aku menunjuk hidungnya dan tertawa kecil.
“aku keren, bukan aneh.” Ujarnya sambil menarik tanganku untuk kesekian kalinya.
“kita mau kemana?”
“nonton film kesukaanku.” Suaranya berubah menyeramkan. Ada apa ini?
Mianhae, Yesung. Kakiku berat. Aku tidak kuat lagi.
BRUUUK!!
Aku ambruk. Yesung langsung menoleh dan—
Sayup sayup aku mendegar dia berkata “kau terlalu....”  perkataan selanjutnya, aku tidak mendengarnya lagi karena seluruh tubuhku (rasanya) dimatikan fungsinya. –pinsgsan-

[Author POV]
Yesung menggendong Ryeowook ke sofa di ruang tengah. Wajahnya memancarkan nafsu ingin membunuh yang sangat kuat. Tiba-tiba, tumbuh kuku tajam yang memanjang dengan sangat cepat.
“Aaargh, aku tidak sabar memakanmu.” Kata Yesung yang mulai mengangkat tangan Ryeowook dan mencoba menggigitnya, namun dia menahan diri.
“oh iya, kemana dia?” Ujarnya lalu pergi meninggalkan Ryeowook yang tak sadarkan diri di sofa. Hendak kemanakah Yesung? Dia pergi keluar untuk mencari Kyuhyun.

Yesung tengah berdiri di trotoar depan rumahnya. ‘Kemana siluman itu? Katanya, dia mau bertemu denganku disini.’ Batin Yesung. Yesung tampak sangat gelisah menunggu kedatangan saudaranya tersebut., ya, Kyuhyun adalah saudara sesama siluman..
Tak lama, tampak sebuah bayangan hitam berjalan cepat di tengah jalan yang terus diguyur salju. Wajahnya bisa dibilang sangat tampan untuk ukuran ‘seorang’ siluman. Taring dan kukunya memanjang tak normal, memancarkan aura misterius yang sangat kuat.
“sudah lama menungguku, hyung?” tanyanya.
“kemana saja kau, hah?! Aku sudah lama menunggu.” Protes Yesung tak terima.
“hehe, mian hyung. Aku dapat yeoja cantik.” Kata Kyuhyun membela diri.
“mana? Tanganmu kosong.”
“ne, arraseo. Dia disana. Aku mau menunggunya sadar dulu.” Jawab Kyuhyun.
“sudahlah. Bawa kemari. Aku lapar. Kebetulan, aku juga dapat mangsa cantik. Namanya Kim Ryeowook, aku menjebaknya dan menyamar menjadi pacarnya.” Kata Yesung sambil ‘mencuri’ gaya Kyuhyun dengan evil smirk.
“hey, itu punyaku!! Kau tidak boleh tersenyum seperti itu.”
“aaargh, itu tidak penting. Cepat bawa masuk mangsamu. Malam ini kita pesta.” Ujar Yesung seraya mendorong punggung Kyuhyun.

“cantik sekali punyamu. Boleh bertukar?” tanya Yesung yang melihat Sungmin cantik sedang diseret Kyuhyun.
“enak saja. Makan saja bagianmu. Wanita ini punyaku.” Kata Kyuhyun lalu melepaskan genggamannya dari yeoja itu. Dia masih hidup, tapi pingsan.
“Kyu, aku tidak suka makan jika makananku masih pingsan. Nanti saja.”
“Tapi sampai kapan?! Aku lapar, hyuuuung!!” sahut Kyuhyun manja.
“Aaargh, jejali hidung mereka dengan kaus kakimu. Pasti bangun.” Ejek Yesung. Namun aneh, bukannya marah, Kyuhyun menuruti perkataan Yesung -,-

Beberapa menit kemudian...
“uhhuuuk, uhhuuuk.” Ryeowook terbangun karena sesuatu yang bau mengganggu hidungnya. Lalu dia mengangkat kepalanya dan mendapati 2 orang namja berwajah tampan tapi menakutkan sedang berdiri memandanginya.
“hhaah, akhirnya kau sadar juga. Kyu, ayo makan.” Kata Yesung. Kyuhyun hanya mengangguk pelan dan menyeret Sungmin ke lantai. Sedangkan Yesung, dia lebih memilih menghabiskan nyawa Ryeowook di sofa tempatnya berbaring saat ini.
“hey, apa yang kalian lakukan?” tanya RyeoMin hampir bersamaan.
“sudahlah jangan banyak bicara. Kalian akan kumakan.” Sahut Kyuhyun enteng.
DEEG!
 “kau yang mulai, hyung.” Kyuhyun bicara lagi. Kemudian, kedua yeoja itu menangis terisak sambil berkata “kumohon, jangan bunuh aku.”
“oppa, kau sangat jahat padaku! Kukira kau mencintaiku.” Rengek Ryeowook ke Yesung.
“iya, aku terlalu mencintaimu karena aku takut tidak bisa menyantap daging lembutmu.” Jawabnya.
“Aaargh!! Jangan lakukan itu!!” Ryeowook berteriak histeris ketika Yesung mulai membuka jaket dan kemeja yang melekat ditubuhnya. Namun yeoja itu tidak bisa berbuat apa-apa karena menyadari tubuhnya diikat dengan tali.
“DIAM!!” Bentak Yesung.
Berbeda dengan Yesung, Kyuhyun malah asyik menciumi yeoja ‘mangsanya’ itu. Si yeoja, Sungmin, malah pasrah bibirnya dilumat oleh siluman jahat seperti Kyuhyun.
“mmmhmmbmh, hajimara!” bentak Sungmin dan menolak dada Kyuhyun yang terus mendekat. Dan Kyuhyun segera menurutinya.
CRATH
 “AAAAAAAAARRRGHHH!!!!” Sungmin berteriak kesakitan karena  Kyuhyun menancapkan kukunya yang tajamnya keleher Sungmin dengan kuat. Sampai menembus tenggorokan. Darah terciprat kemana-mana. Detik selanjutnya, Kyuhyun mulai menjilati leher Sungmin. Saat sampai di lubang bekas tusukannya, Kyuhyun menghisap darahnya sekuat tenaga.
 “ja....janh...jangann....” Sungmin tewas. Tewas mengenaskan dengan luka tusuk yang cukup dalam. Kyuhyun makin asyik menghisap darah segar yang terus keluar dari luka yang dibuatnya, kemudian dia mulai mematahkan jari tangan Sungmin dan memakannya satu persatu seolah jari itu hanyalah kentang goreng siap saji. Setelah kesepuluh jemari Sungmin habis, Kyuhyun beralih ke lengannya, dia menggigiti tangan mulus itu dengan rakus. Mencabik-cabik dagingnya, mematahkan tulangnya, menghabisi darahnya.
Sementara Yesung, dia tidak membiarkan Ryeowook mati duluan. Dia ingin Ryeowook mati kesakitan. Untuk itu, dia memulai dari menarik rambut panjang Ryeowook serampangan.
“AAAAKKH!! HAJIMARA!! APPO!!” teriak Ryeowook.
“JANGAN BERTERIAK!” bentak Yesung lebih keras.
“AAAAAAARRRGGGHHHH!!!! APPOOOOOOO~~!!!!” kali ini teriakan Ryeowook seperti speaker. Siapapun yang mendengarnya akan segera menutup telinganya karena suaranya sagaaaaat keras. Akhirnya, Yesung menghentikan kegiatannya dan menutup paksa mulut Ryeowook dengan telapak tangan dinginnya.
“mbhmmm...” Ryeowook tak berkutik. Dengan terpaksa, dia menggigit tangan Yesung sekeras yang dia bisa.
“AAAAAAA!!!” Yesung berteriak sambil mengibas-ngibas tangannya. Kesempatan!! Ryeowook berlari keluar dari rumah neraka itu.
‘aku harus keluar. Masa depanku masih panjang. Aku tidak akan membiarkan nyawaku habis ditangan makhluk tampan itu’ batin Ryeowook. Karena pintu tidak terkunci, Yesung yang masih kesakitan, Kyuhyun yang sibuk dengan mayat Sungmin, Ryeowook dengan mudah berlari keluar dari rumah itu.
Namun malang baginya, udara diluar terlalu dingin. Dan jalanan sudah diselimuti salju tebal. Sangat sulit berlari ditengah salju tebal tanpa memakai sehelaipun pakaian musim dingin.

[Ryeowook POV] Keesokan harinya...
Aku terbangun karena sinar matahari masuk melalui celah jendela yang menyilaukan mataku. Ha? Kenapa aku disini? Bukankah semalam aku hampir dibunuh Yesung?
“aigoo~, Wookie-aa! Kau sudah bangun.” Ujar seseorang dibelakangku. Aaah, aku kenal suara ini! Apa aku sudah mati?
“KYAAAAAAA?!!!!” aku melompat turun dari kasur dan meraih benda apapun yang dapat kuraih. Sayangnya, hanya bantal empuk yang kuraih L
“omo, kau kenapa Ryeowookie? Apa mimpi buruk lagi?” namja itu memandangku aneh. Dan dia mulai turun dari kasur dan berjalan mendekatiku.
“apa aku sudah mati?” tanyaku panik.
“hahaahaha, kau bicara apa?! Kau ingat, semalam kau mengigau! Tertawa seperti orang mabuk, berteriak kesakitan, menangis, menggigit guling dan menggigil.”
“ha?”

End???
Jangan lupa tinggalkan jejak, nee??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar