Sabtu, 06 Oktober 2012

[Flashfiction] Kissing Scene

-->
Title: Kissing scene
Author: @saras_diaan
Cast: YeWook
          Lim Yoona (cameo)
          And other cast..
Genre: romance, boys love
Rating: PG-13
Note: ini oneshoot yang bergenre boys love pertama saya. Sebetulnya saya nggak bakat untuk boys love. Tapi mencoba nggak salah kan? Baiklah, kalau jelek dan gak suka, bilang aja, kalau bagus, makasih. Kritik dan saran sangat dibutuhkan. Jangan lupa RCL. Gomawo ^^
                               ===============================================

Annyeong! Perkenalkan. Joneun Kim Yesung imnida. Ah, tanpa kuberitahu siapa aku juga pasti kalian kenal. Aku adalah aktor papan atas dan sangat terkenal di Korea. Dan kalian pasti tau takdir menjadi seorang aktor papan atas berwajah keren, tampan, dan rupawan kan? Yup! Dimana ada aku, disitulah Clouds. Bagaikan ada gula ada semut lah. Jujur saja aku lelah jika setiap jalan pasti dikejar-kejar fans. Kadang aku berpikir menjadi seorang public figure adalah kesalahan terbesar dalam hidupku.Tapi ada satu hal yang membuatku bisa dengan gampang mengubah pikiranku.

Aku memiliki seorang chingu..ah, ani. Namjachingu. Pasti kalian kaget kan? Sesama namja di Korea saling mencintai bahkan berpacaran itu sudah biasa. Sama denganku. namjachinguku, Kim Ryeowook. Sebut saja Wookie. Dia adalah pacar sekaligus managerku. Aku mencintainya. Sangat-sangat amat mencintainya. Aku bersyukur memilikinya. Dialah penyemangatku.

“Yesung hyung!” sebuah suara membuyarkan lamunanku. Aku menengok ke sumber suara. Sudah kuduga pasti dia. Wookie-ku. “ne, Wookie. Waeyo?” tanyaku sambil mengulas senyum. “ini. minum dulu. Kau pasti haus kan?” ujarnya sambil memberikan sebotol air mineral padaku. “kau selalu tau apa yang kubutuhkan, chagi. Terima kasih.” Aku meminum air itu. “hyung, aktingmu tadi sangat bagus.” Pujinya yang kini memijit bahuku. “masa?”
“benar. Kau begitu menghayati peranmu. Kau keren, hyung.” Pujinya lagi. Memang seperti itu Wookie-ku. Dia selalu memujiku.

“Yesung!”
“ah, Sutradara Park? Mwoya?”
“ini naskahnya. Tolong hafalkan.” Katanya sambil menyerahkan naskah skenario padaku. Aku mengamati naskah itu sejenak. “ne.” Jawabku singkat dan pandanganku tak lepas dari naskah. “hyung, masih satu scene lagi ya?”
“iya. Aku mau menghafal dulu ya, chagi?” ujarku seraya mengusap lembut pipinya. “ne, hyung.” Wookie pun pergi. Sementara aku sibuk menghafal naskah skenario.

SKIP---------------------------------->>>

[author’s POV]
“camera, rolling, and action!” aba-aba dari Sutradara, dan aktingpun dimulai. Lawan main Yesung saat ini adalah LimYoona, aktris cantik papan atas.

(acting)
“Yoona-ya! Kumohon dengarkan aku dulu!”
“apa lagi, eoh? Aku sudah tau semuanya Kim Yesung!”
“baiklah aku minta maaf! Itu hanya salah paham! Aku..”

PLAKK!! Yoona menampar keras pipi Yesung.

“cukup! Dan jangan katakan lagi! Aku muak padamu! Mulai detik ini, kita putus!” Yoona beranjak pergi meninggalkan Yesung. Yesung menarik tangan Yoona dan mencium bibirnya.
(acting end)

“cut!!”
Prok..prok..prok..Sutradara bertepuk tangan melihat akting Yesung. “bagus! Akting kalian bagus! Good job, Yesung, Yoona!”
“kamsahamnida!” ujar Yesung dan Yoona berbarengan sambil membungkukkan badan.
*author’s POV end*

[Wookie’s POV]
Ah, apa ini? kenapa rasanya aku begitu kesal melihat kissing scene tadi? Apa aku..cemburu..? ah, tidak tidak! Ini kan hanya akting! Bukan kenyataan. Sadarlah, Kim Ryeowook! Tapi..aku begitu kesal. Kenapa sih? “aish..jinjjayo!” aku berlari meninggalkan lokasi syuting.

Aku pergi ke suatu tempat. Danau. Yeah. Tempat yang biasa aku datangi. Tanpa sadar aku menitihkan airmata. Aish, cengeng sekali kau, Kim Ryeowook? Itu kan hanya akting!? Akting,  Kim Ryeowook! Akting! Aish, jinjja! Tapi, aku cemburu. Ya, aku cemburu! Selama ini Yesung hyung belum pernah menciumku. Apa hanya karena itu?

Ponselku berdering. Ada panggilan masuk dari Yesung hyung. Aku ingin menjawab telponnya. Tapi..ah, mollasseo! Kenapa aku? Akhirnya aku  memutuskan mengangkat telponnya.
“yeoboseyo, hyung?”
“Wookie, kau dimana?”
“di danau, hyung. Wae?”
“ya sudah. Nanti aku kesana.”

Piip..piip..telpon putus. Aku menunggu Yesung hyung datang. 20 menit kemudian, akhirnya dia datang juga. “Wookie? Kau..menangis?”
“tidak, kok.” Jawabku bohong.
“tidak. Kau menangis kan?”
“tidak hyung..”
“jangan bohong!”
“hyung! Sudah kubilang aku tidak menangis! Kau kenapa sih!? Aku..”

Omo! Apa ini? bibirnya Yesung hyung menempel di bibirku? Dia..menciumku? aku berusaha menolaknya, tapi Yesung hyung malah semakin memperdalam ciumannya. Tapi..aku senang. Aku..

“hmm?” dia melepas ciumannya dan tersenyum padaku. “hyung..kau..”
“kenapa? Apa aku salah melakukannya padamu?”
“t-tidak..a-aku..”
“kau terkejut kan?”
“ne..aku..” aku memalingkan wajahku darinya. Aku yakin wajahku pasti sudah seperti kepiting rebus sekarang.

GREPP!

Dia memelukku. Aku dapat menghirup aroma tubuhnya. Jantungku berdetak cepat saat ini. Hangat sekali. “maaf aku baru menciummu sekarang..”
“gwencha..na..”
Yesung hyung melepas pelukannya dan mengecup keningku. Jari mungilnya menyibak poni yang menutupi mataku. Menyeka sisa-sisa airmataku. “kenapa kau menangis, hmm?”
“aku..aku..”
“wae?”
“aku..aku cemburu hyung!”
“cemburu?”
“aku..aku kesal melihat kissing scene tadi.”
“jadi Wookie-ku cemburu, hmm?” ujarnya menggodaku.
“ish, hyung!”
“kau tau itu hanya akting kan? Kenapa kau harus cemburu?”
“karena..kau belum pernah menciumku..”
“hanya karena itukah?” tanyanya. Aku mengangguk. Dia memelukku lagi. “maafkan aku belum pernah menciummu Wookie-ya.”
“tak apa, hyung. Aku mengerti.”
Yesung hyung melepas pelukannya dan menggendongku bridal style. Aku berusaha memberontak. “hyung! Turunkan aku! Apa-apaan kau!?”
“kita lanjutkan saja di apartemenku, ne?” aku membelalak tak percaya. Apa katanya? Lanjutkan? Tuhan, tolong sadarkan  aku!!
                                                       _THE END_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar